Wednesday, January 16, 2008

Bahasa Hati


karena bukan di telingaku
kau membisik
namun di hatiku.
karena bukan di bibirku
kau mengecup
namun di jiwaku

(Judy Garland, Pekerja Seni)


Apa yang menggerakan manusia. Jawabnya adalah hati. Pada setiap tubuh manusia,
ada segumpal daging yang mengendalikan segala gerak-gerik serta sikapnya. Bagi
orang Islam, tentu sudah seringkali mendengar petuah agama bahwa jika hati baik,
maka keseluruhan tingkah polah manusia akan baik pula. Begitulah rumus kehidupan
yang sudah sekian lama kita kenal. Dan, begitulah Tuhan menganugerahkan manusia
memiliki hati untuk bisa menjadi manusia yang sebenarnya. Bisa merasakan setiap
denyut dan nada kemanusiaan dalam kehidupan kesehariannya.

Tapi rupanya-diakui atau tidak- kita sering melupakan harta yang kita miliki
ini. Kita sering lupa bahwa kita punya hati. Akibatnya, kitapun sering tak
menyadari betapa dalam kehidupan sekitar kita, terlampau banyak hati-hati yang
tersakiti, dan kitapun hanya berdiam diri. Dalam bentuk apapun, ucapan yang
menyakitkan, perilaku yang menyebalkan bahkan penindasan. Atau perilaku lain
yang bisa menyesakkan sehingga dengan terpaksa mengatakan “orang itu tak punya
hati”.

Kalau sudah begini, derajat kemanusiaan seseorang patut diragukan. Secara
fitrah hati itu mudah tersentuh ketika mata memandang ada ketidakadilan, ketika
ada peristiwa yang menyayat kemanusiaan. Setelahnya, mata trenyuh, tangan
mengulurkan bantuan kemanusiaan. Kalau belumlah bisa, mulut tergerak untuk
mengucap kata-kata lembut agar seseorang berbesar hati atas cobaan kemanusiaan
yang sedang melanda. Mengatakan bahwa inilah seninya hidup yang bukan melulu
kita sesali, tapi perlu strategi mengadapinya. Begitulah....


Memang, kondisi hati setiap manusia berbeda-beda. Dari perbedaan inilah
kemudian memunculkan kharakter yang berbeda-beda dalam setiap diri manusia. Ada
yang punya kharakter lembut, kasar, mudah marah, murah senyum dsb. Semua itu
datangnya dari hati. Maka, selalu memoles hati itu perlu. Kita hiasi hati dengan
beragam pernah pernik dan siraman penyejukkan. Banyak caranya, dengan
merenungkan hakikat penciptaan manusia, hakikat alam sekitar dan menyadari untuk
apa ia ada dimuka bumi ini. Sejenak meluangkan waktu untuk berkontlempasi itu
perlu ditengah kesibukan kita mencari naskah, mencari ilmu atau mengejar
mimpi-mimpi kita.

Perlukah ini..?. Ooo, sangat perlu. Lihatlah betapa carut marutnya kehidupan
ini. Semua orang berjuang untuk bisa mempertahankan hidup. Kalau tak ingat
tentang keberadaan dirinya dimuka bumi ini dan fitrah hidupnya, bisa jadi ia
akan berubah menjadi binatang. Bukan secara fisik, tapi segala sifat,
kharakter, atau perilakunya. Memangsa sesama manusia. Mengerikan bukan. Maka
sekali lagi memoles hati itu perlu. Pada akhirnya, kita akan hidup tenang dan
damai dalam dunia ini dengan bahasa hati.

Ya, bahasa hati. Inilah bahasa manusia sesungguhnya. Bahasa terdalam setiap
manusia. Setiap kita bisa mengungkapkanya dalam berbagai hal dengan ucapan dan
tindakan. Hanya orang yang lupa pada harta sejati saja yang tidak bisa. Ya....

Bahasa hati adalah kejujuran
Bahasa hati adalah ketulusan
Bahasa hati adalah kesederhanaan
Bahasa hati adalah kebenaran

Adakah bahasa hati ini engkau miliki....

Jakarta, 13 Desember 2007

yon’s revolta
===========================
"Inspiring Blog"
YM ID : freelance_corp
http://penakayu.blogspot.com

Tuesday, January 15, 2008

Cinta Oh Cinta.......



Cinta dalam pernikahan sesungguhnya merupakan: sebuah DECISION, dan bukan cuma PERASAAN..! jika ia sebuah cinta..... ia tidak mendengar... namun senantiasa bergetar.... jika ia sebuah cinta..... ia tidak buta.. namun senantiasa melihat dan merasa.. jika ia sebuah cinta..... ia tidak menyiksa.. namun senantiasa menguji.. jika ia sebuah cinta..... ia tidak memaksa.. namun senantiasa berusaha.. jika ia sebuah cinta..... ia tidak cantik.. namun senantiasa menarik.. jika ia sebuah cinta..... ia tidak datang dengan kata-kata.. namun senantiasa menghampiri dengan hati.. jika ia sebuah cinta..... ia tidak terucap dengan kata.. namun senantiasa hadir dengan sinar mata.. jika ia sebuah cinta..... ia tidak hanya berjanji.. namun senantiasa mencoba menenangi.. jika ia sebuah cinta..... ia mungkin tidak suci.. namun senantiasa tulus.. jika ia sebuah cinta..... ia tidak hadir karena permintaan.. namun hadir karena kesadaran... jika ia sebuah cinta..... ia tidak hadir dengan kekayaan dan kebendaan... namun hadir karena pengorbanan dan kesetiaan.. Cintailah pasangan anda, seperti anda ingin dicintai olehnya Setialah pada pasangan anda, seperti anda ingin mendapatkan kesetiannya ......
Dikutip dari (http://www.airputih.tk/)