Saturday, October 10, 2009

Pentingnya Mensyukuri Nikmat Allah

Seorang ahli ibadah, yang demi menjaga ibadahnya dia mengasingkan diri ke sebuah bukit, sepi, sendiri agar dia lebih bisa husyuk. Di sana dia khususkan hidupnya hanya untuk beribadah selama 500 tahun.

Saat perhitungan amal di yaumul hisab, dia dengan bangga dan yakin bahwa dia akan masuk surga karena amalannya yang sangat wah. Dia berkata, "Ya Alloh, masukkan aku ke surga karena aku telah beribadah kepadamu selama 500 tahun"

Alloh berfirman kepada malaikat: "Wahai malaikat, masukkan orang ini ke neraka"

Si ahli ibadah terkejut, dan memprotes: "Bagaimana mungkin ya Alloh, aku telah mengkhususkan hidupku untuk beribadah, tidak pernah sekalipun aku berbuat maksiat, tidak sekalipun aku memakan makanan haram selain buah-buahan yang tersedia di bukit, tetapi kenapa Engkau masukkan aku ke dalam neraka?"

"Wahai malaikat, ambil satu biji mata orang itu", perintah Alloh, "dan timbanglah dengan amalan 500 tahunnya. Manakah yang lebih berat antara pahala ibadahnya dibandingkan dengan nikmat mata yang Aku berikan?"

Dan ternyata lebih berat nikmat satu biji mata.

Ahli ibadah bisa menjalankan ibadahnya di puncak bukit itu karena mendapat nikmat mata. Belum lagi nikmat pendengaran, nikmat pernafasan, nikmat jantung, dan banyak lagi yang takkan mungkin terhitung. apakah sebanding segala nikmat itu dengan amal ibadah yang kita lakukan? seberapa sering kita mensyukuri nikmat itu?

ini yang sering dilupakan, sehingga merasa cukup bahwa dengan ibadahnya dia memastikan diri akan masuk surga, mampu negosiasi dengan Tuhan, mengesampingkan nikmat-nikmat Alloh yang telah diberikan. padahal ketika ditimbang segala amalannya dengan satu nikmat saja, bobotnya tidak sebanding.

jika diringkas, masuk surga itu karena rahmat Alloh, bukan karena ibadah kita.

Apalagi jika kita jarang beribadah.


No comments: